Kritik Arsitektur : Gedung Burj Al-Arab Pada Kawasan Tepi Pantai Kritik Arsitektur Tugas Ke 2

KRITIK PENAFSIRAN : Proses menafsirkan secara subjektif dalam menanggapi sebuah karya menghasilkan sebuah kritikan yang cenderung memberikan pandangan baru.

  • Kritik Advokasi :  Pembelaan tanggapan negatif dalam sebuah karya, tersaji dalam sebuah kritikan yang menunjukan hal positif dari karya tersebut,
  • Kritik Evokatif : Mengangkat kelebihan/sisi baik suatu karya bertujuan untuk menggugah daya tarik terhadap karya tersebut dengan sebuah pendapat secara emosional.
  • Kritik Impresionistik : Memberikan suatu kesan terhadap sebuah karya sehingga dapat mempengaruhi untuk membuat sebuah karya yang lebih baik lagi.


KRITIK DESKRIPTIF : Pendeskipsian sebuah karya dalam proses merespon apa yang dilihat yang dipengaruhi dengan apa yang diketahu dan diyakini.

  • Kritik Penjelasan : Memberikan gambaran terhadap sebuah karya dalam bentuk grafis, verbal dan prosedural.
  • Kritik Biografis : Menitikberatkan tentang gambaran tokoh pembuat sebuah karya.
  • Kritik Kontekstual : Membahas mengenai konteks pengaruh sosial, politik, ekonomi dan budaya terhadap sebuah karya arsitektur sehingga dapat terpengaruhi langgam/gaya bangunan. 

KRITIK ARSITEKTUR :Gedung Burj Al-Arab. Dubai, Uni Emirat Arab 

PROFIL

Burj Al-Arab adalah sebuah hotel mewah yang terletak di Dubai, Uni Emirat Arab. Bangunan Burj al-Arab, didesain oleh Tom Wright, mencapai ketinggian 321 meter dan adalah bangunan tertinggi yang sepenuhnya digunakan sebagai hotel. Bangunan ini berdiri di sebuah Pulau buatan yang berada 280m lepas pantai di Teluk Persia. Burj al-Arab dimiliki oleh Jumeirah


KONSEP BENTUK

Pada  Oktober 1993 ia pun mengajukan konsep awal bangunan dengan model kartu sederhana. Ia meyakinkan sang klien bahwa model dhow, perahu layar Arab, ini amat tepat untuk Dubai. Dua ‘sayap’ yang tersebar dalam bentuk V akan menjadi ‘tiang’ besar. Sementara ruang antaranya ditutup dalam bentuk atrium setinggi 180 meter. Ini akan benar-benar menjadi ikon. Konsep yang ia diajukan arsitek kelahiran eighteen September 1957 ini pun disetujui. Tahun berikutnya, konstruksi pun dimulai. Tom Wright harus tinggal di Dubai selama proses desain dan pembangunan proyek ini. Hotel ini dibangun di atas pulau buatan yang berjarak 280 meter dari lepas pantai. 


KOSEP STRUKTUR

Untuk membuat fondasinya aman, kontraktor bangunan ini memancang 230 tiang beton berukuran xl meter ke dalam pasir. Hotel ini terdiri atas 59 lantai dengan 202 kamar. Kamar terluas berukuran 780 meter persegi, sementara yang terkecil 169 meter persegi. Desain kamar-kamar tersebut berbentuk jukstaposisi timur dan barat. Lima tahun kemudian, yakni pada 1999, epitome Dubai ini pun terbangun megah. Burj Al Arab menjadi bangunan tertinggi di dunia dengan fasad membran, yakni bangunan yang permukaannya didesain dinamis. Ia juga merupakan hotel tertinggi ketiga di dunia. 

SUMBER:  https://id.wikipedia.org/wiki/Burj_al-Arab
                  http://media.rooang.com/2014/12/tangan-dingin-tom-wright-untuk-burj-al-arab/




Sumber https://irfanfakhrii.blogspot.com